putra panrita lopi
Senin, 02 Januari 2012
pengantar teknologi pertanian
PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN
ARTI DAN RUANG LINGKUP TEKNOLOGI PERTANIAN
A. Pendahuluan
Dalam perkembangan kebudayaan manusia dari masa prasejarah ke era manusia modern mengalami beberapa tahapan peradaban. Pada awal peradaban kuno, manusia berkolompok danhidup dengan cara berpindah-pindah. Kebutuhan makanan dpenuh dengan cara mengumpulkan buah-buahan, bija2an atau hasil pertanian lainnya yang dapat dmakan atau menangkap hewan. Pada era berpindah dan berburu ini, kelompok atau suku manusia telah mengenal apa yang kita kenal sekarang sebagai teknologi cara membuat senjata batu, tentunya masa kebudayaan itu dikenal dengan zaman batu kuno (paleo letikum).
Peralihan dari jaman batu kuno ke jaman batu baru atau neo litikum dimula dengan semakin bertambahnya anggota keluarga kelompok sehingga kehdupan berpindah sangat merepotkan. Selain itu daya dukung lingkungan semakin tidak mencukupi dan tidak dapat memberikan hasil alam untuk bahan makanan menurut naskah kuno terungkap bahwa sekitar 10.000 sampai 8000 tahun sebelum masehi, masyarakat di daratan Ciina yang berdiam di lembah sungai kuning mulai mengenal cara bercocok tanam menggunakan alat pengolah tanah berupa sambilan kayu yang ditajamkan dan dtempelkan pada suatu tongkat. Kebudayaan itu diduga sebaga awal dikenalkanya kegiatan pertanian dalam arti bercocok tanam, sekaligus penggunaan teknologi pertanian berupa pembuatan alat pengolah tanah.
Pada era sekitar 6000-4000 tahun sebelum masehi, masa keemasan terjadi pada kehidupan masyarakat Bagilonia di lembah sungai euprat dan Diagkris dengan kebudayaan bertani dan beternak. Teknologi yang di perkenalkan pada waktu itu adalah teknologi Jentera yang terbuat dari kayu untuk
menaikkan air.
B. Arti Dan Lingkup Pertanian
Peradaban pertanian bercocok tanam dan beternak pada awalnya hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari2. Pada perkembangan berikutnya sejalan dengan perubahan kehidupan masyarakat yang bercorak perdagangan berangsur-angsur berubah menjadi kegiatan yang dijual belikan. Corak kegiatan ini dianggap sebagai cikal bakal usaha tan meskipun diusahakan oleh rumah tangga tapi hasil panenan dan ternak diperuntukkan untuk diperjual belikan.
Usaha pertanian pada dasarnya bersandar pada kegiatan menyadap energy surya agar menjadi energy kimia melalui peristiwa fotosntesis. Hasil fotosintesis kemudin menjadi bagian tumbuhan dan hewan yang dapat dijadikan manusia sebagai bahan pangan, sandang dan papan, sumber energi serta bahan baku industri. Untuk menghasilkan bahan2 organik itu tumbuhan da hewan harus dapat hidup di dalam suatu lingkungan yang terdiri atas yanah, air dan udara pada suatu iklim yang sesuai.
Perkembangan usaha pertanian yang bersifat subsistem (bagian) menjadi kegiatan yang dikelolah secara bisnis terjadi pada awal abad ke-20 di Eropa dan Amerika dengan penerapan prinsip danmanagemen seiring dengan berkembangnya ilmu terapan yang membahas atau mempelajari mengenai pembuatan atau pendayagunaan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, kegiatan yang telah di telaah pada umumnya berskala besar dengan padat teknologi, kegiatan usaha tani di Asia dipelopori oleh para ahli Taiwan yang menerapkan pada skala usaha yang lebih kecil. Oleh karena itu walaupun usaha tani atau petani2 Asia berskala kecil tapi prinsip2 bisns telah diterapkan dalam kegiatan usaha ini, ditandai dengan pendekatan biaya, pendapatan antara interaksi antara modal dan tenaga kerja.
Pada perkembangan lebih lanjut, ilmu usaha tani lebih popular dengan sebutan Agrobisnis atau Agribisnis merupakan kesatuan kegiatan usaha yang meliput salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas, berdasarkan batasan tersebut rana agribisnis dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a) Kegiatan hulu
Adalh kegiatan usaha yang menyediakan atau menghasilkan sarana dan prasarana.
b) kegiatan pertanian. Usaha ini antara lain meliputi penyediaan pupuk, alat2 dan mesin pertanian serta pestisida.
Kegitan pertanian yang meliputi penyediaan lahan bibit, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.
c) Kegiatan hilir
Kegiatan usaha yang menggunakan hasl pertanian sebagai masukan atau pengolahan hasl pertanian serta pemasaran dan perdagangan.
Kegiatan usaha mengolah hasil pertanian dikenal dngan nama Agroindustri. Agroindustri adalah kegiatan usaha yang memproses bahan nabati (tanaman) atau hewani (hewan). Proses yang diterapkan mencakupperubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi penyimpanan, pengemasan dan distribusi produk yang dihaslkan dari agroindustri dapat merupakan produk akhir siap dikonsumsi atau digunakan oleh manusia ataupun sebagai produk yang merupakan bahan baku untuk industri lain.
C. Arti Dan Lingkup Teknologi
Penemuan mesin uap James soad di Inggris pada abad ke-18 sebagai awal revolusi industri menandai diwalnya penerapan mesin (mekanisasi) untuk kegiatan produksi yang menggantikan daya manusia dan hewan. Temuan James Soad merupakan contoh penerapan ilmu fisika dan merupakan tonggak lahirnya frofesi teknik/rekayasa mesin (mechanical enginery).
Bermula dari revolusi industry sejarah perkembangan manusia dipenuhi oleh berbagai temuan almu dan teknologi dari kimia (abad ke-19), biologi (abad ke-20) diwarna dengan bioteknolog informasi. Bioteknologi, nano teknologi dan transgenic adalah sederetan contoh teknologi yang mewarna kehidupan masyarakat pada abad ke-21. Hampir semua aspek kehidupan kita sepanjang 24 jam sehari tak lupuk dari penggunaan teklogi.
v Rekayasa (Teknik)
Kegiatan manusia menghasilkan barang dapat dibedakan menjad 3 jenis yaitu membuat dan menggunakan. Membuat merupakan kegiatan merancang dan mencptakan suatu barang buatan, sedang menggunakan adalah melakukan sesuai dengan fungsi suatu barang yang telah dibuat .
Pengertian teknologi yang lebih komperehensip yaitu merupakan seluruh kemampuan peralatan dan tata kerja serta kelembagaan yang diciptakan untuk bekerja secara lebih efektif dan lebih efisien. Pada masyarakat kuno dan tradisional, teknologi dhasilkan semata2 atas kreasi manusia atau masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi tanpa melalui tahapan teknologi. Sebaliknya dalam masyarakat modern atau untuk pemecahan masalah yang kompleks pengenalan atau penemuan teknologi tidak dapat lagi semata-mata bergantung atas naluri atau intuisi manusia. Tahapan atau kegiatan keilmuan atau ilmu secara sistematis mutlakk diperlukan untuk lahirnya teknologi ilmu-ilmu dasar dalam forum sains diperlukan atau diterapkan untuk pemecahan masalah alam ini. terapan ilmu dasar inilah yang kita kenal dengan ilmu teknik atau rekayasa (engenery). Rekayasa yang diterapkan untuk masalah praktis itu yang kita kenal dengan teknologi sebagai teknologi pembuatan suatu makanan adalah didasarkan atas teknik (rekayasa) kimia. Teknik kimia sendiri merupakan ilmu terapan mengenai suatuu perubahan (transformasi) suatu bahan menjadi bahan lain melalui reaksi kimia.
v PENGERTIAN ILMU REKAYASA (TEKNIK)
Menurut ABET (Accreditation Boad Engnering and Technology) itu adalah badan akreditasi pendidikan teknk di Amerika Serikat. Ilmu rekayasa teknik di definiskan sebagai penerapan ilmu2 alam dan matematika dengan cara melakukan kajian percobaan untuk mendayagunakan secara ekonomis materal dan sumber daya alam untuk kesejahteraan manusia.
Seperti pada ungkapan sebelumnya, penemuan mesin uap oleh James Soad menjadi penatap dasar perkembangan teknik mesin (mechanical enginery) penemuan listrik oleh Faradie serta komunikas melalui telegram Alexandre Grahan Bell menjadi tonggak perkembangan teknik kelistrikan (electrical engenery).
Teknik pertanian (agricultural engenry) sebagai penerapan ilmu2 teknik pada kegiatan pertanian dapat dianggap sebagai hibrida antara ilmu teerapan teknik (sipil,mesin,listrik,kimia dll) dan lmu terapan pertanian (botani,zoology,fisologi, dll) muncul sebagai jawaban atau permasalahan yang dihadapi oleh manusia berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang dan papan usaha tani skala besar pada areal yang luas tidak lagi mungkin dilakukan tenaga manusia atau hewan. Mekanisasi pertanian (agricultural mecanitation) berkembang di Amerka Serikat dan Eropa pada abad ke-18 untuk memecahkan masalah tersebut dari pengerjaan lahan pengairan, penanaman sampai pemanenan kegiatan pasca panen dan penyimpanan banyak menerapkan teknik spil, mesin, dan listrik dalam kegiatan pertanian.
D. Lingkup Teknologi Pertanian
Arti teknologi pertanian yaitu sebagai penerapan ilmu-ilmu teknik kepada kegiatan pertanian secara lengkap suatu penerapan prinsip-prinsip matematika dan sains alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumber daya pertanian dan sumber daya alam untuk kepentingan kesejahteraan manusia.
Pertanian sebagai sebagai suatu subsistem dalam kehidupan manusia bertujuan untuk menghasilkan bahan nabati dan hewan termasuk biota perairan dengan penggunaan SDA dan perairan secara efektif dan efisien dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan hidup manusia dan kelestarian daya lingkup lingkungan, objek formal dari ikmu pertanian budi daya reproduksi berfokus pada :
a) Budi daya
b) Pemeliharaan
c) Pemungutan dari hasil fauna dan flora
d) Peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh
e) Penanganan, pengolahan dan pengamanan hasil
f) Pemasaran hasil.
Oleh karena itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi cakupan berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budi daya sampai pemasaran.
· Teknik pertanian (agrycultural enginering)
Bidang cakupan teknik pertanian antara lain :
Ø Alat dan mesin budi daya pertanian, mempelajari dan berkegiatan dalam penggunaan pemeliharaan dan pengembangan alat-alat atau mesin budi daya pertanian
Ø Teknik tanah dan air, menelaah persoalan yang berhubungan dengan irigasi, pengawetan dan pelestarian sumber tanah dan sumber daya air
Ø Energi dan elektrifikasi pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta penerapan untuk pertanian
Ø Lingkungan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan perancangan dan konstruksi bangunan khusus untuk pertanian termasuk unit penyimpanan tanaman dan peralatan pusat pengolahan dan sistem pengendalian iklimserta sesuai keadaan lingkungan
Ø Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapakan hasilpertanian baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau penggunaan lainnya.
· Teknologi Hasil Pertanian
Pada kegiatan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian juga tidak lupuk dari pengaruh perkembangan ilmu dasar dan ilmu teknik serta managemen teknik kimia dan pada perkembangan selanjutnya teknik biokimia menjadi landasan teknologi pengolahan hasil pertanian atau teknologi proses yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip kimia atau biokimia, fisika, dalam penanganan penglolahan dan peningkatan nilai tambah hasil pertanian.
Hasil pertanian (nabati dan hewani) sebagai hasil olahan sesuai penggunaannya dapat merupakan bahan pangan untuk dikonsumsi langsung maupun bahan nonpangan yang digunakan untuk bahan baku industri. Bahan pangan sebagai salah satu bahan primer manusia sangat intensif dijadikan kajian sebagai objek formal ilmu teknik dan ditopan dengan tuntutan industri terutama dinegara maju. Ilmu pangan merupakan penerapan dasar-dasar biologi, kimia, fisika dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan penyebab kerusakan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari pengolahan pangan.
Mikrobiologi pangan mencskup penelaahan mengenai mikroba yang berperan dalam penanganan, pengrusakan dan pengawetan bahan pangan, sanitasi, penerapan mikrobiologi industri, serta aspek keamanan pangan.
Perkembangan bioteknologi yang pesat di tahun 1980 menjadi wahana yang sangat tepat bagi penerapannya di pengolahan pangan dan dikenal sebagai bioteknologi pangan yang memfokuskan pada penerapan bioproses untuk pengerjaan produksi pengawetan atau peningkatan nilai tambah pangan.
· Teknologi Industri Peralatan
Kegiatan ini hilir dari pertanian berupa kegiatan penanganan dan pemasaran hasil pertanian dengan konsep peningkatan nilai tambah. Selanjutnya kita kenal sebagai agroindustri dengan demikian teknologi industri pertanian dapat didefinisikan sebagai disiplain ilmu terapan yang menitik beratkan pada perencanan, perancangan, pengembangan, evaluasi, suatu sistem terpadu (meliputi : manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja yang optimal.
Teknologi industri pertanian mempunyai bidang kajian, yaitu :
a) Sistem teknologi proses industri pertanian
Adalah kegiatan yang berkaitan dengan perancangn instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bahan sumber daya peralatan dan energi pada pabrik industri.
b) Managemen industri
Adalah kajian yang berkaitan dengan perencanaan, pengoperasian dan perbaikan suatu sistem terpadu (manusia, bahan, sumber daya, peralatan dan energi) pada permasalahan sistem usaha agroindustri
c) Tekno ekonomi agroindustri
Adlah kajian yang behungan dengan perencanaan analisis dan perumusan kebijakan suatu sistem terpadu (manusia, bahan, sumber daya, peralatan dan energi) pada permasalahan sektor agroindustri
d) Managemen mutu
Yaitu penerapan prinsip-prinsip managemen (perencanaan, penerapan dan perbaikan) pada bahan dasar dan baku, sistem pemrosesan produk dan lingkungan untuk mencapai taraf mutu yang diterapkan.
PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
· Pengertian dan batasan Sumberdaya alam.
Sumberdaya alam ialah unsur-unsur lingkungan baik fisik maupun hayati yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan.
· Pembagian sumberdaya alam
Berdasarkan sifatnya SDA dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a) SDA (aumberdaya alam) Hayati.
Yaitu SDA yang berbasisi pertanian secara luas seperti hutan, padang rumput, tanaman petanian, perkebunan, margatsatwah dan populasi ikan.
b) SDA Non-Hayat.
Yaitu SDA yang tidak seperti pertanian misalanya tanah, air, barang tambang dan udara.
· Sumberdaya alam pertanian
Pertanian dalam arti umum merupakan kegiatan menyedap energi surya agar menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis berdasarkan fungsi dan perananya dalam kegiatan pertanian tanah air dan SDA hayati sepertati tanaman, hewan. Dan berbagi jenis mikroba dapat disebut SDA tersebut merupakan asep dan modal pembangunan ekonomi indonesia yang sangat penting.
a. Tanah
Tanah dan air merupakan air SDA yang paling fundamental bagi manusia, tanah merupakan media utama dimana manusia dapat bahan pangan, sandang, papan, tambang dan tempat berlangsungnya berbagi aktifitas.
Tanah merupakan campuran antara partikel mineral dan organik dengan berbagai ukuran komposisi partikel tersebut menempati 50% volume dan sisanya berupa pori-pori diisi oleh air dan udara.
Fungsi tanah bagi keperluan hidup manusia adalah sebagai berikut:
1) Untuk kegiatan pertanian seperti bercocok tanam, beternak dan budi daya ikan.
2) Sebagai pendukung fegetasi hutan, padang rumput yang hasil-hasilnya dapat dimanfaatkan oleh manusia.
3) Sumber bahan-bahan mineral atau bebatuan yang berguna bagi manusia.
Klasifikasi tanah di indonesia dikembangkan oleh pusat penelitian tanah bogor (PPTB, 1982) dari klasifikasi FAO/UNESCO (1974) dan USDA (1964) berdasarkan klasifikasi tersebut beberapa kelas tanah sbb;
1) Aluvial
Tanah bersal dari endapan baru berlapis-lapis, kandungan bahan organik tidak secara teratur terhadap kedalaman kandungan pasir kurang dari 60%.
2) Andosol
Tanah yang umumnya berwarna hitam kerapatan kamba 0,85 g/cm3 banyak mengandung bahan AMU atau lebih dari 60% terdiri dari abu vulkanik.
3) Grumusol
Tanah dengan kadar liat lebih dari 30% bersifat mengembang dan mengerut pada musim kering tanah keras dan retak-retak sedangkan pada musim bas bersifat lengket.
4) Latosol
Sseragam dan kedalaman dari 150%.
5) Litosol
Tanah mineral dengqn ketebalan 20cm atau kurang dan dibawahnya terdapat bahan keras.
6) Mediteren
Tanah horison penimbang liar dan kejenuhan basa lebih dari 60%.
7) Organosol
Tanah organik (gambu) yang ketebalanya lebih dari 50cm.
8) Planosol
Tanah denagan horizon penimbungan liat yang terletak diatas horizon liat atau matrik yang mempunyai permeliabitas rendah dengan memperlihatkan tekstur yang nyata.
9) Podsol
Tanah dengan horizon penimbungan besi alumunium oksida dan bahan organik.
10) Podsolik
Tanah dengan horizon penimbungan liat dan kejenuhan basa kurang dari 50%
11) Regosol
Tanah dengan tekstur kasar dengan kadar pasir lebih dari 60%.
1. Sumberdaya Air.
Air merupakan zat kehidupan yang mutlak dipermukaan bagi kehidupan baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Kebutuhan manusia akan air selalu mningkat dari waktu-kewaktu hal ini disebabkan bukan hanya oleh pertumbuhan penduduk Melainkan juga adanya peningkatan intensits dan jenis kkebutuhan manusia
Air dibumi terapat dalam bentuk cair,buah dan padat. Yang secara alami yang mengalami daur(siklus) hidrologi secara terus-menerus, air dari bumi terutama lautan menglami pemanasan oleh matahari sehingga terjadi penguapan uap ini dibawa oleh udara yang bergerak. Pada kondisi yang memungkinkan uap air mengalami kondensasi dan membentuk butir-butir air yang selanjutnya akan jatuh kebumisebagai hujan atau salju.
Tidak smua bagian dari hujan yang jatuh kepermukaan bumi mencapai permukaan tanah sebagian akan tertahan oleh tumbuhan (sebagian langsung menguap dan sebagian lagi mengalir melalui dahan-dahan kepermukaan bumi, serta sebagian lagi jatuh dari daun kepermukaan bumi).
Air hujan yang jatuh kebumi sebagian besar mengalir kesungai dan bermuara dilaut, sebagian dari air tersebut meresap kedalam tanah diisap oleh tanaman serta diminum oleh hewan. Pada kedalaman tertentu, air yang meresap kedalam tanah dan mengisi pori-pori tanah yan jenuh oleh air, air ini disebut air tanah, sementara air yang tersimpan diwaduk, danau,dan sungai disebut air permukaan.
Kerusakan air, dapat berupa timpangnya distribusi air secara temporer hilangnya atau mengeringnya sumber air dan menurunnya kualitas air. Timpangnya distibusi air dan mengeringnya atau hilangnya sumber air tentunya berhubungan dengan kerusakan tanah, semntara penurunan kualitas air dapat disebabkan oleh kandungan sedimenyang berasal dari erosi, kandungan bahan atau senyawa berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah pertanian.
2. Sumberdaya Kelautan.
Sumberdaya kelautan terdiri atas ekosistem pesisir dan laut berupa biota yang merupakan sumberdaya hayati serta sumberdaya non-hayati berupa energi dan sumber daya mineral. Dalam ranggka pembangunan ekonomi Indonesia berbasiskan sumber daya alam, sumberdaya hayati laut, yang mempunyai prospek yang baik. Wilayah perairan indonsesia merupakan salah satu perairan yang mempunyai keaneka ragaman species yang tertinggi didunia.
Biota pesisir yang penting antara lain terumbu karang, padang lamun, rumput laut. keaneka rangaman hayati biota laut lebih beragam dan banyak dibandingkan dengan biota pesisir yang meliputi kelompok utama seperti kerng-kerngan, ikan, karang, tumbuhan, mamalia laut, burung, dan hewan reptil
3. Sumberdaya Hutan.
Menurut departemen kehutanan (2001) berdasarkan penyebarab dan keadaannya hutan di indonesia dibagi dalam 6 jenis yaitu :
1. Hutan hujan tropika.
2. Hutan musim.
3. Hutan gambut.
4. Hutan rawah.
5. Hutan pantai.
6. Hutan payau.
Sementara menurut pungsinya hutan tersebut terdiri dari hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka alam dan wisata sert hutan cadangan.
4. Arti Penting Pengelolaan Sumberdaya Alam
Pendayaguanaan sumberdaya alam adalah pengambilan sumberdaya alam untuk digunakan bagi keperluan manusia baik langsung,untuk sandang, pangan, papan maupun tidak langsung untuk bahan baku industri, jasa pariwisata, atau kesenian.
Beberapa praktek pengelolaan sumberdaya alam terutama sumberdaya pertanian yang meliputi pengelolaan tanah dan air, pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan, pengelolaan sumberdaya kehutanan serta pengelolaan pertanian.
1. Teknik Tata Tanah Dan Air
Pendekatan dasar dalam pengelolaan tanah dan air meliputi sebagai berikut :
a. Penutupan tanah dengan tanaman atau mulsa agar tanah terlindungi dari pukulan hujan langsung.
b. Perbaikan dan penjagaan kondisi tanah agar tanah tahan terhadap penghancuran dan pengangkutan serta meningkatkan kapasitas infiltrasi.
c. Pengaturan aliran permukaan pada tingkatan energi yang tidak merusak dengan cara mengurangi aliran permukaan, menahan aliran permukaan dan mengendalikan aliran permukaan.
d. Peningkatan efisiensi penggunaan air.
e. Penjagaan kuwalitas air.
f. Pendaurulangan (recycling) air.
2. Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan
Sumberdaya kelautan dan perikanan mempunyai fungsi penting bagi kehii dupan manusia sebagai sumber pangan untuk mencukupi kebutuhan protein hewani atau asset Negara sebagai penghasil devisa contoh Negara maju seperti Jepang, Canada, dan Norwegia menjadikan sector perikanan sebagai salah satu andalan dan mempunyai kontribusi yang cukup tinggi terhadap pendapatan Negara.
Pada umumnya pengelolaan sumberdaya kelautan didasarkan pada faktor biologis dengan penerapan penangkapan maksimum lestari yaitu setiap spesies ikan atau organism laut memilki kemampuan berkembang biak melebihi kapasitas produksi (surplus) oleh karena itu, apabila ikan dipanen pada tingkat surplus maka stok sumberdaya kelautan mampu bertahan secara berkesinambungan dan lestari.
Ikan merupakan salah satu sumberdaya kelautan yang dieksploitasi secara berlebihan, meskipun secara pemanfaatan sumberdaya ikan laut baru mencapai sekitar 64 persen dari potensi lestari, di beberapa wilayah keadaan stok ikan telah mengalami penangkapan berlebihan (over fishing) salah satu cara untuk menghindari terjadinya penangkapan ikan yang berlebihan dengan menerapkan aturan untuk jumlah penangkapan ikan (Total Allowable Catch / TAC).Beberapa jenis ikan yang telah melebihi TAC antara lain ikan tuna, ikan cakalang, dan udang.Selain itu, pembatasan penggunaan alat tangkap tertentu seperti pukat harimau (Traw) atau jarring dengan diameter tertentu untuk suatu wilayah tertentu.
3. Pengelola Sumberdaya Kehutanan
Hutan merupakan asep multiguna untuk kesejahteraan manusia baik untuk produksi kayu dan bergam produk non kayu ataupun fungsi yang lain, sebagai penahan panas matahari langsung, pemecah angin, pelindung tanah dari bahaya erosi. Selain itu, hutan juga menjadi habitat bagi satwa dan hewan lain Yang penting untuk menjaga ekosistem dan keaneka ragaman hayati, .
Agar sumber daya hutan dapat dimanfaatkan secara optimal maka dalam pengelolaannya departemen kehutanan membaginya dalam beberapa kawasa sesuai dengan fungsinya seebagai berikut:
a) Hutan produksi
Yaitu kawasan hutan yang diperuntukkan untuk hasil produksi hutan yang terdiri atas hutan produksi tetap dan hutan prodksi terbata, luas hutan produks diperkirakan mencapai 44% luas kawasan hutan Indonesia atau sekitar 63.000.000 juta Ha.
b) Hutan lindung.
Yaitu kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang harus dijaga keberadaany sehingga fungsi utamanya sebagai pengatur tata air dpat dipelihara dan dipertahankan luas hutan lindung di perrkirakan mencapai 27% dari luasan total kawasan hutan Indonesia atau sekitar 30,3 juta Ha
c) Huatan suaka alam dan wisata.
Yaiytu kawasan hutan yang diperuntukkan bagi perlindungan........... sumber palasma nutvah penyangga kehidupan serta untuk tujuan pendidikan dan wisata, luas hutan ini sekitar 19.000.000 Ha atau 13% dari luas total hutan indonesia
d) Hutan komversi
Merupakan kawasan hutan yang berdasarkan kondisinya memungkinkan dapat dikonversi menjadi peruntukan lain seperti pertanian, perkebunan, atau pemukiman ada sekitar 20% dari kawasan hutan atau sekitar 30 juta Ha.
4. Pengelolaan Pertanian
Pengelolaan pertanian merupakan pengkususan dari pengelolaan sumber daya alam yaitu pengelolaan secara sektoral yang seyokyanya berdasrkan pendekatan ekosistem namun tanpa dilandasi konsepsi pengelolaan sumber daya alam yang bersifat menyeluruh dan terpadu.
Untuk meenjawab berbagai kondisi yang secara nyata melingkupi berbagai masalah yang muncul perlu dilakukan pengelolaan sumber daya alam terutama yang berbasis sumber daya alam hayati(pertanian), dengan isu pengelolaan yang saat ini berkembang yakni pengelolaan pertanian berkelanjutan. Pengelolaan pertanian berkelanjutan secara defenisi dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam
5. Fokus dan Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan.
Pembangunan pertanian berkelanjutan membutuhkan perhatian yang serius terutama terhadap kemampuan ekosistem dan kegiatan yang eksloratif terhadp su,ber daya alam tersebut walaupun pertanian masa depan adalah pertanian yang bersifat sinergis dengan industrialisasi dan ANTISIFATIF terhadap dinamika perdangangan bebas, tetpi pada misi pembangunan pertanian berbuday industri tetap mengembang masi kelestarian lingkungan. Misi pertanian berbudaya industri yaitu:
1. Menciptakan produk dan jasa pertanian yang berdaya saing tinggi.
2. Memelihara kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembanggunan pertanian.
3. Meningkatkan dan meratakan kesejahteraan bangsa dan rakyat indonesia pada umumnya dan pelaku pertanian pada hususnya.
4. Meningkatkan kontribusi pertanian dalam ekonmi nasional.
Pengelolaan pertanian berkelanjutan memiliki beberapa persyaratan tang harus dipenuhi:
Rabu, 28 Desember 2011
Tugas Individu
MK. Pengantar Teknologi Pertanian
ALAT PEMISAH BULIR PADI DARI BATANG
NAMA : DIKI WAHUDI
NIM : 1127040072
KELAS : B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTA TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
VTINGKAT RENDAH
Alat perontok yang paling sederhana berupa kayu atau bambu pemukul, tongkat perontok, dan lain sebagainya tergantung pada kebiasaan didaerah masing-masing. Alat yang biasa dipakai adalah pedal perontok (Thresher) yang terdira atas sebuah drum yang terbuat dari lempeng – lempeng kayu yang disusun berjajar berkeliling membentuk silinder kayu dengan diameter 36 – 38 cm, dan panjang 42-45 cm. Pada kayu ini ditancapkan gigi perontok yang terbuat dari kawat baja sebesar 3 mm. Poros pada drum pedal ini dihubungkan dengan sebuah stang pemutar dan diteruskan kepedal. Tetapi apabila semua bagian alat yang ikut berperan dalam perontok padi digerakkan dengan mesin akan sangat membantu para petani. karena selain semakin meringankan pekerjaan juga mempercepat waktu. biasanya petani menggunakan alat perontok manual dalam 1 jamnya hanya menghasilkan 100 – 150 kg. Dan itu pun belum lagi waktu untuk membersihkan jerami-jeraminya, karena apabila dengan cara manual harus memanfaatkan aliran udara bebas atau angin untuk memisahkan jerami tersebut.
Hal seperti seperti ini sangatlah memprihatinkan, apalagi pada saat ini harga padi yang tidak stabil. Beruntung apabila harga semakin tinggi, tetapi itu sangat jarang ditemui pada saat musim panen. Biasanya pada saat panen apalagi saat panen raya, semua petani padi memanen padinya. Akhirnya para penadah atau pengepul padi seenaknya membuat harga dengan alasan banyaknya padi yang dipanen. Akibatnya bisa sangat memprihatinkan apabila para petani tidak bisa begitu cepat untuk memanen padi mereka, karena semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memanen, harga akan semakin anjlok. Tidak hanya dalam hitungan hari, hitungan jam pun sudah biasa harga yang semula tinggi kemudian anjlok. Maka dari itu perlu sekali mesin perontok padi ini dipakai oleh petani. Apalagi terdapat pengembangan pada pemisah padi dan kotoran, sehingga pada saat memanen waktu yang dibutuhkan akan lebih cepat
TINGKAT SEDANG
Pedal Thresher Lipat mempunyai prinsip kerja yang sama dengan pedal thresher stationary, berbeda hanya pada komponen kerangka yang dapat dilipat sehingga mudah dibawa ke tengah sawah. Dimaksudkan untuk mengatasi besarnya susut tercecer akibat perontokan padi menggunakan cara Gebot. Kemampuan kerjanya mencapai 90-120 kg/jam hanya dengan satu orang operator.
Keunggulan:
- Bentuknya sederhana
- Bahan terdiri dari pipa, kayu, kawat, dan plastik tenda, dan dapat bebas difabrikasi menggunakan bahan bekas atau bahan baru
- Memanfaatkan gir roda belakang sepeda beserta rantainya yang bersifat “Free Wheel”, sekali pedal ditekan, drum perontok akan terus berputar karena dilengkapi dengan pemberat “eksentrik”
- Mekanisme kerangkanya mirip dengan kursi lipat, sedangkan mekanisme pedalnya mirip dengan pedal pada mesin jahit (tipe kaki menggunakan pegas ban karet bekas).
Spesifikasi Teknis:
- Tipe : Manual (Lipat)
- Kapasitas Kerja : 90 – 120 kg/jam
- Panjang = 1009 mm
- Lebar = 112 mm
- Tinggi = 146 mm
- Diameter drum = 350 mm
- Gigi Perontok = Sirip Kawat bentuk kerucut
- Bobot : 10 kg
- Tenaga penggerak : Pedal
- Operator : 1 orang
- Lama Penyediaan Setelah Order: minggu – 2 bulan tergantung jenis dan jumlah produk yang dipesan
- Minimal Order: 1
TINGKAT TINGGI
Sejalan dengan perkembangan teknologi sekarang ini, semua yang berkaitan dengan mesin ataupun bukan mesin selalu berhubungan dengan teknologi. Apalagi produsen yang memproduksi suatu alat sangat kualahan untuk memenuhi permintaan dari konsumen. Maka dari itu perlu adanya pengembangan alat produksi yang bisa membantu proses produksi secara cepat dan efisien. Namun, sekarang ini masih banyak pekerjaan yang sebenarnya bisa dibantu dengan suatu alat atau mesin, tetapi para pelaku produksi masih menggunakan proses secara manual. Seperti halnya yang terjadi pada petani penghasil padi. Sekarang ini masih banyak petani yang memakai cara manual untuk merontokkan padi, ada yang sudah memakai alat tetapi masih menggunakan tenaga manusia sebagai penggeraknya. Padahal untuk memperoleh hasil panen yang banyak dan bersih, petani harus melakukan beberapa tahapan dalam merontokkan padi dan kemudian membersihkan padi dari kotoran-kotoran ( jerami ) yang berasal dari potongan-potongan daun atau tangkai pohon padi yang terkena perontoknya. Apabila semua itu dilakukan oleh mesin maka petani akan terbantu dan akan memperoleh padi yang dipanen lebih banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat.
Maka dari itu perlu adanya mesin perontok padi dengan inovasi atau pengembangan yang harus mendukung, yaitu pada bagian pemisah antara padi dan potongan daun. Dan alat yang perlu ditambahkan pada mesin perontok padi itu adalah blower. Blower di pasang setelah perontok.
Spesifikasi :
- Model : PPM-1 (penggerak China), PPM-2 (Penggerak Kubota)
- Kapasitas :
- Kapasitas Gabah : 800 kg / jam
- Kapasitas Kedelai : 350 kg / jam
- Kapasitas jagung basah : 1250 kg / jam
- Kapasitas jagung kering : 2000 kg / jam
- Putaran poros utama : 500-700 rpm
- tenaga penggerak motor diesel : 7 PK / 2200 watt
- Dimensi : 115x78x132 cm
- Berat (tanpa mesin) : 138 kg
- Panjang jerami : 450-500 mm
Panjang tangkai kedelai : 550-600 mm
Langganan:
Postingan (Atom)