ARTI DAN RUANG LINGKUP TEKNOLOGI PERTANIAN
A. Pendahuluan
Dalam perkembangan kebudayaan manusia dari masa prasejarah sampai pada era manusia modern mengalami beberapa tahapan peradaban. Pada awal peradaban kuno, manusia berkolompok dan hidup dengan cara berpindah-pindah ( no maden) dariu suatu tempat ketempat lain. Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara mengumpulkan buah-buahan, biji-bijian atau hasil pertanian lain yang dapat dimakan atau menangkap hewan.
Pada era kebudayaan berpindah dan berburu ini kelompok atau suku manusia telah mengenal apa yang kita kenal sekarang sebagai teknologi cara membuat senjata dari batu masa kebudayaan itu dikenal sebagai zaman batu kuno (paleolitikum). Peralihan dari zaman batu kuno kezaman batu baru (niolitikum) dimulai dengan semakin bertambahnya anggota kelompok sehingga kehidupan sangat merepotkan selain itu daya dukung lingkungannya semakin tidak mencukupi dan tidak dapat memberikan hasil alam untuk bahan makanan.
Menurut naskah kuno terungkap bahwa sekitar 10.000 – 8000 tahun SM masyarakat didaratan cina yang berdiam dilembah sungai kuning, mulai mengenal cara bercocok tanam dengan mengolah tanah menggunakan alat pengolah tanah berupa sebilah kayu yang ditajamkan dan ditempelkan pada suatu tongkat. Kebudayaan itu diduga sebagai awal dikenalkannya kegiatan pertanian dalam arti bercocok tanam, sekaligus penggunaan teknologi pertanian berupa pembuatan alat pengolah tanah. Pada era yang lebih mudah[i] sekitar 6000-4000 tahun SM. Masa keemasan terjadi pada kehidupan masyarakat babionia. Diloembah sungai euprat dan tigris dengan kebudayaan bertani dan beternak. Teknologi pertanian dikenalkan dengan penciptaan jentera yang terbuat dari kayu untuk menaikkan air.
B. Arti dan lingkup pertanian
Peradaban pertanian bercocok tanam dan beternak yang pada awalnya hanya diperuntukkan kebutuhan sehari-hari pada perkembangan berikutnya sejalan dengan kehidupan masyarakat yang bercorak perdagangan berangsur-angsur berubah menjadi kegiatan yang dijualbelikan corak kegiatan ini dianggap sebagai cikal bakal usaha tani yang meskipun diusahakan oleh rumah tangga tetapi hasil panenan dan ternak ditujukan untuk dijualbelikan atau diperjualbelikan.
Usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan menyadap energy surya agar menjadi energy kimia melalui peristiwa fotosintesis. Hasil fotosintesis ini kemudian menjadi bagian tumbuhan dan hewan yang dapat dijadikan manusia sebagai bahan pangan , sandang, dan papan, sumber energy, serta bahan baku industri. Untuk menghasilkan bahan-bahan organic itu tumbuhan dan hewan harus dapat hidup di dalam suatu lingkungan yang terdiri atas tanah, air, dan udara, pada suatu iklim yang sesuai.
Perkembangan usaha pertanian yang bersifat sub sistem menjadi kegiatan yang dikelola secara bisnis terjadi pada awal abad ke-20 di Eropa dan Amerika dengan penerapan prinsip manajemen seiring dengan berkembangnya ilmu usaha tani (Farm Manajemen).
Ilmu usaha tani adalah ilmu terapan yang membahas atau mempelajari mengenai pembuatan atau pendayagunaan sumber daya secara efisien pada suatu usaha pertanian. Sesuai dengan kelahiran ilmu usaha tani kegiatan yang ditelaah pada umumnya berskala besar dengan padat teknologi kegiatan usaha tani di Asia dipelopori para ahli Taiwan yang menerapkan pada skala usaha yang lebih kecil oleh karena itu walaupun usaha petani – petani Asia itu berskala kecil tetapi prinsip bisnis telah diterapkan dalam kegiatan usaha tani ini ditandai dengan pendekatan biaya, pendapatan, interaksi, antara modal dan tenaga kerja.
Pada perkembangan lebih lanjut ilmu usaha tani lebih populer dengan sebutan Agribisnis. Agribisnis merupakan kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.
Berdasarkan batasan tersebut Agribisnis ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1. Kegiatan hulu
Kegiatan hulu yaitu kegiatan usaha yang menyediakan atau menghasilkan sarana prasarana bagi kegiatan pertanian, kegiatan usaha ini antara lain meliputi penyediaan pupuk, alat – alat dan mesin pertanian serta pestisida.
2. Kegiatan pertanian
Kegiatan pertanian yang meliputi penyiapan lahan, bibit, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan.
3. Kegiatan hilir
Kegiatan usaha yang menggunakan hasil pertanian sebagai masukan atau pengolahan hasil pertanian serta pemasaran dan perdagangan.
Dalam pengertian yang lebih unik kegiatan usaha pengolahan hasil pertanian dikenal dengan nama Agroindustri. Agroindustri adalah kegiatan usaha yang memproses bahan nabati (berasal dari tanaman) atau hewani (berasal dari hewan). Proses yang diterapkan mencakup perubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan, dan distribusi produk yang dihasilkan dari Agrobisnis dapat merupakan produk akhir siap konsumsi ataupun sebagai produk yang merupakan bahan baku untuk industry.
C. Arti dan Lingkup Teknologi
Penemuan mesin uap oleh di Inggris pada abad ke – 18 sebagai dasar revolusi industry menandai diawalinya penerapa mesin (Mekanisasi ) untuk kegiatan produksi yang menggantikan daya manusia dan hewan temuan James Watt merupakan contoh penerapan ilmu fisika dan merupakan lahirnya profesi teknik / rekayasa mesin ( Engineering)
Bermula dari revolusi sejarah perkembangan manusia dipenuhi oleh berbagai temuan ilmu dan teknologi mulai dari kimia pada abad ke 19, biologi pada abad ke - 20 diwarnai dengan bioteknologi, informasi bioteknologi, nanoteknologi dan transgenik adalah contoh teknologi yuang mewarnai kehidupan masyarakat pada abad ke - 21. Hamper semua aspek kehidupan kita sepanjang 24 sehari kini tak luput dari penggunaan teknologi.
1. Dari sains ( ilmu), rekayasa ( teknik) sampai teknologi.
Kegiatan manusia menghasilkan barang dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu membuat dan menggunakan. Membuat merupakan kegiatan merancang dan menciptakan suatu barang buatan, sedangkan menggunakan adalah melakukan suatu kegiatan sesuai dengan fungsi barang yang telah dibuat tadi. Teknologi dapat diartikan sebagai kegiatan manusia dalam merencanakan dan menciptakan benda-benda yang bernilai praktis.
Pada masyarakat kuno dan tradisional teknologi dihasilkan semata-mata atas kreasi manusia atau masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi tanpa melalui tahapan ilmiah. Sebaliknya dalam masyarakat modern atau untuk pemecahan masalah yang kompleks pengenalan atau temuan teknologi tidak dapat lagi bergantung pada naluri manusia. Tahapan atau kegiatan keilmuan atau ilmiah secara sistematis mutlak diperlukan lahirnya teknologi ilmu-ilmu dasar( sains ) diperlukan atau diterapkan untuk pemecahan masalah alam ini.
Terapan ilmu dasar yang kita kenal dengan ilmu teknik atau rekayasa(engineering) rekayasa yang diterapkan untuk masalah praktis kita kenal dengan teknologi sebagai contoh, teknologi pembuatan makanan adalah didasarkan atas teknik kimia, teknik kimia sendiri merupakan ilmu terapan mengenai perubahan atau transformasi suatu bahan menjadi bahan lain melalui reaksi kimia.
2. Pengertian ilmu rekayasa teknik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar